Minggu 22 Sepetember 2018
Hal yang paling aku ingin
datangi di bogor tentu adalah kebun raya Botani Bogor yang menjadi kebanggaan
bagi kota hujan ini. Mula-mula kami naik Go Jek ke kebun raya dengan membayar
ongkor Rp. 25.000,- dari dramaga ke lokasi. Dan setibanya kami di depan gerbang
Pintu 1 kami harus membayar tiket dengan harga Rp. 16.000,-/ orang lalu
memasuki kawasan yang asri itu.
Tanpa Guide yang
memenemani kami berkeling mengintari kebun raya bogor yang lausnya 87 Hektar
itu, pastinya karena kami hanya jalan kaki, jadi hanya beberapa saja yang kami
kunjungi.
1. MONUMEN LADY RAFFLES
Monumen Lady Raffles
Bukan karena
sejarahnya. Bukan pula karena bentuknya.
Alasannya sederhana, ini adalah tempat menarik yang pertama akan ditemukan ketika Anda melewati Pintu Masuk Utama Kebun
Raya Bogor.
Apa menariknya dari
Monumen Lady Raffles?
Bukankah kisah cinta
akan selalu menarik perhatian manusia.
Kisah cinta di televisi saja bisa mengharu biru perasaan penonton. Apalagi tempat ini.
Disini tersimpan perasaan seorang penjelajah ulung asal Inggris, seorang
jenderal yang tangguh dan sudah memenangkan banyak perang. Hanya saja, ketika melihat
puisi pada prasasti yang terdapat di
dalam bangunan bercungkup ini, pastilah Anda akan merasa terenyuh dan terharu. Hati Anda akan
“meleleh”.
Anda akan merasa seperti melihat bayangan sepasang insan yang begitu menyayangi tetapi maut memisahkan mereka.
Untuk mengetahui puisi
apa yang ada di dalam bangunan ini, silakan baca Monumen Lady Raffles – Monumen Cinta .
Pintu Masuk terdekat
dengan tempat ini : GERBANG UTAMA di sebelah Selatan yang
berada di depan Pasar Bogor.
2. PRASASTI REINWARDT & PEKARANGAN BELAKANG
ISTANA BOGOR
Pemandangan Pekarangan
Belakang Istana Bogor
Tunggu sebentar. Sebelum Anda beranjak
dari Danau Gunting, luangkan waktu Anda
sejenak. Ada dua hal yang menarik untuk Anda lihat dari sisi danau ini.
Yang satunya tepat berada di sisi kiri (bila dari arah
Gerbang Masuk Kebun Raya Bogor). Ini sesuatu yang sering terlewat karena pengunjung seringkali
terpesona dengan keindahan si Bunga Teratai Pink.
Bentuknya adalah
sebuah prasasti. Kalau Anda tidak tahu kisah sejarah yang meliputinya, maka prasast i ini hanyalah sebuah batu
biasa. Tetapi, bila melongok sejenak ke
belakang, maka nama yang terpahat di atas prasasti tersebut rasanya akan
membuat Anda kagum.
Ya, karena prasasti tersebut dibuat untuk mengenang
Georg Karl Reinwardt, si pendiri Kebun
Raya. Dari tangannya lah, Kebun Raya
Bogor lahir. Tugu atau prasasti ini dibuat untuk menghormati jasanya terhadap tempat kebanggaan warga Kota
Hujan dan Indonesia ini. Jadi, hentikanlah langkah sejenak untuk melihatnya.
Setelah itu palingkan
wajah Anda ke arah Utara. Bisa temukan apa yang menarik di arah tersebut?
Pasti. Sebuah pemandangan bangunan berwarna putih yang gagah dan anggun akan
menyambut mata Anda. Ditingkahi dengan warna hijau rumput. Sebuah bangunan yang menyimpan cuplikan dari sejarah panjang
Kota Bogor dan juga Indonesia.
Tidak perlu disebutkan lagi karena
Anda pasti sudah mengetahui bangunan apa yang dimaksud. Ya, betul itu adalah
Istana Bogor, tepatnya pekarangan belakang dari istana yang pertama kali
dibangun pada tahun 1745.
3. PATUNG TANGAN TUHAN
Patung yang paling mungkin akan ditemukan pertama kali adalah Patung Tangan Tuhan alias The Hand of God. Sosok
sebuah tangan yang menjunjung postur seorang
laki-laki yang sedang menengadahkan kepala dengan mulut terbuka tidak
seharusnya terlewat.
Patung yang merupakan
replika dari karya seorang anak didik pemahat Perancis terkenal, Auguste Rodin, bernam Carl Milles ini terpasang di
tempat tersebut sekitar tahun 1963. Sebuah tahun spesial dimana ketika itu, Irian Jaya, atau Papua namanya sekarang
bergabung dengan NKRI.
Patung ini merupakan
persembahan dari Pemerintah Swedia.
Bila Anda ingin
mengetahui sekilas mengenai patung ini, silakan kunjungi tulisan Patung The
Hand Of God Di Istana Bogor.
4. PATUNG THE LITTLE
MERMAID ALIAS SI DUYUNG KECIL
Yang kedua, dari
sisi Kebun Raya dimana Anda sekarang berdiri, seharusnya terlihat sebuah sosok
patung lain. Tidak menjulang
tinggi seperti patung The Hand of God. Wujudnya seperti seorang gadis yang
sedang merenungi sesuatu sambil menatap riak air.
The Little Mermaid Statue
Patung ini adalah
replika dari Patung Little Mermaid, sebuah karya yang diilhami oleh pengarang
cerita anak-anak terkenal, Hans Christian Andersen. Ukurannya tidak sebesar
aslinya di Kopenhagen, tetapi penampilannya sangat mirip dan unik. Bentuknya
sangat pas sebagai penunggu kolam teratai.
Sosoknya sangat
mengingatkan akan kisah patah hati seorang duyung kecil yang jatuh cinta kepada
seorang manusia.
Patung ini juga
merupakan persembahan tanda persahabatn dari sebuah negara sahabat dari benua
Eropa. Negara mana yang dimaksud? Untuk mengetahuinya, Memang kedua patung ini
bukan berada di wilayah Kebun Raya
Bogor. Pengelolaan Istana Bogor dan Kebun
Raya Bogor sudah dipisahkan sejak tahun 1868. Meskipun demikian, tidak ada yang
melarang untuk menikmati keduanya dari arah Danau Gunting.
Pintu Masuk terdekat untuk bisa melihat sudut Kebun
Raya Bogor yang ini ada dua, yaitu Gerbang Utama dan Pintu Masuk II yang berada
di sebelah Kantor Pos Bogor. Jarak dari kedua titik tersebut
kurang lebih sama, sekitar 150-200 meter saja.
Sebelum melanjutkan ke
lokasi menarik berikutnya, sama seperti ketika Anda berjalan kaki di Kebun Raya
Bogor, tentu istirahat sejenak akan
dibutuhkan. Luas Kebun Raya Bogor yang 87
hektar tersebut akan menguras tenaga dan
sudah pasti dibutuhkan istirahat sejenak untuk memulihkan tenaga.
ISTIRAHAT SEJENAK
Kalau di dunia nyata,
tentu Anda akan selonjoran sebentar di
bangku-bangku yang ada di Kebun Raya Bogor. Hanya, karena saat ini Anda di
dunia maya, mungkin makan cemilan dan minum kopi yang sudah disiapkan akan membantu
mengistirahatkan sejenak. Kalau di tempat aslinya, masih kurang lebih
3 kilometer untuk menyelesaikan perjalanan. , kalau disini, masih kurang lebih
2000-2500 kata lagi sebelum kita sampai pada ujungnya.
5. PEMAKAMAN BELANDA KUNO
(Pintu Kebun Raya
Bogor terdekat adalah Pintu II alias Pintu dekat Kantor Pos Bogor)
Lha. Mengapa harus
kesana? Bukankah menyeramkan?
Memang, komplek pemakaman Belanda kuno ini agak menyeramkan. Rimbunnya
pohon bambu membuat suasana di sekitar komplek gelap karena cahaya matahari sulit
menembus tebalnya rumpun bambu. Nuansanya tidak jarang membuat bulu kuduk berdiri.
Hanya, tempa t ini
tidak bisa dilepaskan dari Kebun Raya Bogor. Beberapa makam kuno yang berada di kuburan tua ini
berkaitan dengan keberadaan Kebun Raya Bogor di masa lalu. Nama-nama
Heinrich Kuhl dan J.C. Van Hasselt tertera pada salah
satu makam, ya satu makam karena kedua orang ini dimakamkan dalam satu lubang.
Keduanya adalah dua
orang yang cukup berjasa dalam menginventarisir berbagai jenis flora dan fauna yang ada di
Indonesia. Mereka adalah dua orang ahli biologi
muda yang dikirimkan ke Indonesia untuk mempelajari dan mengumpulkan spesimen
hewan dan tumbuhan asli Nusantara.
Pemakaman Belanda Kuno
Selain itu, salah satu
makam yang terdapat dalam pemakaman kuno Belanda ini,
berusia bahkan lebih tua dari Kebun Raya
Bogor sendiri. Untuk mengetahui yang
mana makam tertua, silakan kunjungi tulisan Pemakaman Belanda Kuno Di Kebun Raya Bogor.
Sebenarnya suasana disini tidaklah menyeramkan. Tentu
kalau Anda sudah mendengar mengenai kisah
penampakan sosok berbaju putih dan berambut panjang, bisa jadi rasanya
Anda akan ingin segera kabur dari lokasi.
Hanya, kami saja merasa tempat ini lebih ke arah “sepi”
dibandingkan menyeramkan. Tidak terbayangkan, perasaan orang-orang yang
“beristirahat” disana. Jauh dari tanah kelahirannya. Jauh pula dari keluarga
yang berada 13,000 Km saat mereka menjelang akhir hayatnya.
6. Taman & Tugu
Teijsman
Betul kan. Anda
sekarang sudah berada di sebuah tempat lapang yang sangat berbeda dengan
suasana temaram di Pemakaman Belanda Kuno. Tempat yang ini justru bermandikan
cahaya.
Taman Teijsman
Nama tempat dimana
Anda berada saat ini adalah
Taman Teijsman. Lohat ke bagian tengahnya dimana terdapat
sebuah tugu berbentuk obelisk yang seakan
menjadi pusat dari sekitarnya. Tugu tersebut disebut dengan Tugu Teijsman.
Siapa itu Teijsman dan
mengapa ada Taman dan Tugu Teijsman di Kebun Raya Bogor. Untuk penjelasan lebih
lanjut, ada baiknya Anda mengunjungi tulisan sebelumnya berjudul Tugu Teijsman – Kebun Raya Bogor.
Yang ingin diperlihatkan tentang tempat ini adalah sebagai salah satu spot di Kebun Raya Bogor
yang memiliki pemandangan yang sangat indah. Sebuah tugu berbentuk obelisk di
tengah dengan latar belakang pepohonan besar dan dengan hijaunya rumput melebur
menjadi sebuah landscape yang luar biasa cantik.
Kalau Anda beruntung, akan terlihat kelelawar beterbangan karena pepohonan besar seperti yang terlihat pada
foto adalah dimana mereka sering bergantung.
Tempat ini juga tidak terlalu ramai karena kebanyakan
pengunjung lebih memilih langsung mengarah ke tempat yang lebih luas dari
Gerbang Utama. Taman Teijsman lebih dekat ke Pintu II Kebun Raya Bogor.
Bagi Anda penggemar
fotografi, rasanya spot ini akan menyediakan banyak sudut yang bisa
dimanfaatkan untuk menghasilkan foto-foto yang indah. Apakah Anda membawa
kamera? Meskipun bukan kamera DSLR , sebuah kamera smartphone pun akan
menghasilkan gambar-gambar yang memukau disini. Silakan dicoba kalau tidak
percaya.
7. Museum Zoologi
Luangkan waktu Anda
lebih banyak disini. Cukup banyak yang dapat dilihat dan dipelajari. Apalagi
bila Anda ingin mengetahui berbagai spesies fauna yang ada di Indonesia.
Museum Zoologi,
meskipun hanya menampilkan berbagai hewan yang diawetkan, tetapi setidaknya menunjukkan keanekaragaman hayati yang ada di
bumi Nusantara. Berbagai jenis binatang, mulai dari mamalia hingga serangga
bisa dilihat dalam bentuk aslinya.
Diorama Pertarungan Rusa melawan Serigala di Museum Zoologi
Dalam museum ini
terdapat banyak diorama dengan yang menampilkan hewan-hewan sebagai aktornya. Tidak hidup
tentunya.
Ada diorama yang
menampilkan rusa yang sedang bertarung
dengan kawanan serigala. Seekor badak dalam ukuran aslinya dalam kaca, hingga
berbagai binatang melata seperti ular atau binatang laut seperti kepiting
raksasa bisa diamati.
Jumlah aneka binatang yang diawetkan dan ditampilkan dalam
museum ini mencapai 2000 spesies yang sebenarnya hanya sebagian kecil dari
koleksi yang dimiliki. Bagian besarnya disimpan di museum sejawatnya di kawasan
Cibinong Bogor.
Salah satu ikon favorit tempat ini adalah sebuah tulang belulang utuh dari makhluk terbesar di
dunia, yaitu paus biru. Untuk memamerkan tulang belulangnya saja dibutuhkan sebuah ruangan tersendiri di
dalam museum.
Museum Zoologi juga
memiliki sejarah yang sangat panjang. Untuk mengetahui seberapa panjang
perjalanan tempat ini , sekaligus mengapa masih banyak warga Bogor yang
menyebutnya sebagai Kantor Bulao, Anda bisa kunjungi tulisan Museum Zoologi –
Sejarah si Kantor Bulao.
Memang bukan sebuah
kebun binatang. Pengunjung tidak akan menemukan hewan-hewan tersebut in action,
alias dalam keadaan hidup. Meskipun demikian bisakah Anda mengatakan museum ini
sebagat tidak menarik. Kami cukup yakin bahwa jawaban Anda akan sama,
yaitu menarik. Sangat menarik.
Apalagi kita bisa
belajar tentang kekayaan dunia fauna Indonesia. Kita juga akan mengerti,
setidaknya tidak merasa heran mengapa pada masa lalu, Belanda banyak
mengirimkan para ahlinya untuk mempelajarinya.
Setujukah Anda?
Baiklah. Kalau sudah
merasa cukup berkeliaran di tengah-tengah tulang belulang dan hewan-hewan
awetan, Anda akan Kami bawa ke tempat
terakhir. Maaf, bukan tempat menarik terakhir yang ada di Bogor, melainkan
lokasi terakhir dari masa Kebun Raya Bogor sebelum tahun 1927.
Heran? Jangan. Bentuk
Kebun Raya Bogor yang Anda lihat saat ini lebih luas dibandingkan aslinya. Pada
tahun 1927, Kebun Raya Bogor diperluas menyeberangi Sungai Ciliwung ke arah
Timur.
OK. Lalu tempat mana
yang akan kita tuju. Keluarlah dari jalan yang sama ketika kita masuk ke Museum
Zoologi ke tempat dimana Treub
Laboratorium berada. Berbeloklah ke arah kanan, alias ke arah
Timur. Sesampainya di persimpangan, dimana Monumen Lady Raffles berada,
janganlah berbelok ke kanan, kecuali Anda ingin keluar dari Kebun Raya Bogor.
Dari persimpangan
tersebut ambil arah lurus. Kurang lebih 150 meter, Anda akan menemukan sebuah
jalan kecil di sebelah kanan Anda. Itulah jalan yang akan kita lalui.
Kita akan menuju ke
sebuah tempat, yang konon dulunya adalah cikal bakal Bogor. Di lokasi tersebut,
diduga, dulu berdiri yang namanya Kampoeng Bogor. Pemukiman penduduk pertama di
Kota Hujan.
Meskipun demikian,
kali ini yang akan kita lihat bukanlah sebuah perkampungan, melainkan sebuah
“gurun” kecil di dalam hutan. Lokasi menarik di sisi Selatan Kebun Raya Bogor
tersebut adalah
8. TAMAN MEKSIKO
Taman Meksiko
Gurun kecil yang
dimaksud di atas adalah sebuah taman. Bedanya dengan bagian-bagian lain dari Kebun Raya Bogor yang terlihat rimbun dan
hijau, Taman Meksiko sebaliknya. Taman ini terlihat gersang, dan sepertinya
memang sengaja dibuat demikian.
Berada di Taman
Meksiko akan membawa Anda merasakan sedikit suasana tandus sebuah gurun.
Tenang saja, meskipun lebih panas dibandingkan dengan
bagian lainnya, Taman Meksiko bukanlah 100% gurun. Angin semilir dari
sekelilingnya tetap membuat hawa di sekitarnya sejuk. Belum lagi riuh rendahnya
suara kendaraan yang melalui Jalan Otto Iskandardinata akan terdengar disana.
Ratusan jenis spesies tanaman sukulen tersebar di Taman Meksiko. Mulai dari
yang kerdil, yang membuat Anda harus membungkukan badan untuk melihatnya,
hingga yang dua kali lipat tinggi Anda, ada disini.
Keindahan dan keunikan
dunia gurun terpapar disini. Bukan begitu?
Tidak kah Anda melihat beberapa sosok yang membuat
tempat ini menjadi lebih unik? Harusnya ya, karena ada tiga sosok bertopi ala
negara Amerika Latin di salah satu sudut dengan membawa gitar dan alat musik
lainnya. Juga, ada sosok penari tap di atas “panggung”. Silakan teliti terbuat
dari apa mereka dengan membaca Taman Meksiko – Gurun di lebatnya hutan.
Nah, inilah tempat
terakhir di lokasi asli Kebun Raya Bogor sebelum diperluas di tahun 1927.
Bagaimana, masih belum percaya bahwa Kebun Raya Bogor memiliki banyak tempat
menarik di dalamnya?
Saya harap jawabannya belum, karena dengan itu akan
ada alasan untuk membawa Anda menyeberangi Sungai Ciliwung untuk menuju
tempat-tempat yang memiliki daya tarik di Kebun Raya Bogor lainnya.
9. Jalan Kenari II
Bila Anda ingin
mengetahui seperti apa Bogor di masa tahun 1970-an, maka jalan ini menunjukkan
wujudnya. Deretan Pohon Kenari di kedua sisi jalan, sama persis dengan apa yang
bisa ditemukan di era tersebut di hampir semua jalan di Kota Bogor.
Oleh karena itu,
pernah di suatu masa, Kota Bogor dikenal juga sebagai Kota Kenari. Alasannya
sederhana, dimana-mana akan ditemukan pohon Kenari, dan banyak sekali warga
Bogor dulunya mendapatkan penghasilan dari membuat kerajinan tangan dari buah
kenari.
Anda bisa memanfaatkan
bangku-bangku yang ada di sepanjang jalan ini, ataupun dimanapun Anda mau
istirahat. Suasananya sangat teduh dan sunyi. Bagian Kebun Raya Bogor yang ini
jarang mendapat kunjungan, memberi keuntungan bagi pecinta kesunyian dan
ketenteraman.
Silakan segarkan mata
dengan memandang kehijauan yang menguasai hampir sepanjang jalan. Nikmatilah
sebelum pohon-pohon kenari ini harus rubuh atau dirubuhkan karena usianya yang
sudah sangat tua.
Sudah merasa cukup menikmati udara segar ala Bogor
di masa lalu? Mari, kita berjalan kurang lebih 400 meter menuju sebuah jembatan. Kali ini tanpa mitos dan benar-benar hanya untuk
menyeberang.
Tujuan berikutnya
untuk melihat sebuah kecantikan. Kecantikan yang dipersembahkan untuk seorang
wanita cantik dari daratan Eropa, dari Belgia tepatnya. Tempat tersebut adalah
sebuah taman, namanya
10. Taman Astrid
Taman Astrid
Pernah mendengar
tentang kecantikan seorang permaisuri Belgia yang merupakan ibunda Raja
Boudouin. Cantik sekali. Bahkan melihat fotonya dalam busana masa lalu,
kecantikannya tidak kalah dari kecantikan Miss Universe.
Namanya Putri Astrid.
Kecantikannya terkenal di seantero jagad pada masanya.
Nama tersebut sekarang
menjadi nama Taman yang terletak persis di belakang Pintu IV alias Pintu Khusus
Pejalan Kaki Kebun Raya Bogor.
Rumput hijau nan tebal
berpadu dengan air mancur , kolam dan bunga Kana merupakan ciri dari Taman
Astrid. Kecantikan sang putri seperti
hendak diabadikan dalam wujud keindahan taman ini.
Selain kecantikannya, Taman Astrid memiliki dua hal
yang pasti akan menarik perhatian Anda. Yang pertama berbenuk sebuah kolam. Jarang yang
menyadari bahwa dalam kolam tersebut terdapat sebuah spesies tanaman langka.
11. Kolam Astrid
Kolam Teratai Raksasa
Kolam ini sering disebut sebagai kolam Astrid. Meskipun
demikian tidak jarang juga disebut dengan Kolam Teratai Raksasa, Giant Lotus
atau nama latinnya Veronica Amazonica.
Ya, jarang yang
melongok sebuah tanaman air yang ukurannya melebihi tampah (alat untuk memilih
beras yang dipakai di masa lalu). Jenis Teratai Raksasa ini ketika dewasa
daunnya bisa mengangkat seorang bayi di atasnya tanpa takut sang bayi
tenggelam.
Hal tersebut
menunjukkan betapa kuatnya daun Teratai yang aslinya berasal dari Sungai Amazon
tersebut. Bunganya pun cantik berwarna putih agak kekuningan.
Pemandangan kolam
Astrid atau Teratai Raksasa, rasanya akan mengundang Anda untuk menceburkan
diri, terutama di musim kemarau.
Jangan lakukan. Daun
teratai tidak akan mampu menopang tubuh Anda. Bisa basah kuyup kalau hal itu
Anda lakukan.
Sisi lain dari area di
sekitar Taman Asrrid tidak kalah indahnya. Juga sering tidak disadari
keindahannya karena bentuknya hanya berupa sebuah jalan. Nama jalan tersebut.
Sebenarnya, ada satu
tempat unik lagi di area Taman Astrid yang menarik, yaitu sebuah Kafe. Kafe
tersebut namanya cukup unik, yaitu
12. Kafe Dedaunan (artinya
daun-daun)
Kafe Dedaunan atau Grand Garden
atau sekarang disebut
dengan Grand Garden. Bukan masakannya, tetapi karena bentuk dan beberapa
ornamen yang terdapat di sekitar bangunan kafenya yang mengundang perhatian.
Payung-payung merah peneduh
meja dan kursi di teras kafe. Warnanya kontras dengan hijau rumput tebal di
area terbuka di hadapannya. Perpaduan merah dan hijau menampilkan sebuah
pemandangan unik tersendiri.
Bila didekati, maka
akan terlihat pula bahwa satu-satunya kafe di dalam Kebun Raya Bogor ini,
sepertinya dirancang untuk menyesuaikan dengan tema sejarah Kebun Raya Bogor.
Beberapa patung bernuansa Eropa tampak
di bagian muka. Bagian sisirnya, ornamen bernuansa khas Indonesia.
Tempat yang menarik.
Sayangnya, tempat ini
berada di luar rute yang sudah direncanakan. Kalau kita harus pergi kesana,
maka kita harus berjalan balik cukup jauh.
Oleh karena itu, lebih
baik kita palingkan wajah dari tempat itu.
Palingkan wajah Anda
ke arah Utara. Pemandangannya seharusnya akan seperti di bawah ini.
13. Jalan Astrid dan
Bunga Tasbih
Apa yang Anda lihat?
Hanya jalan? Tidakkah Anda lihat yang lain?
Jejeran bunga berwarna kuning dan merah darah sepertinya membelah jalan menjadi dua bagian
kembar.
Itulah Jalan Astrid.
Namanya menyesuaikan dengan area sekitar.
Bunga-bunga yang menghiasi
jalan “kembar” ini adalah Bunga Tasbih.
Dikenal juga dengan nama Canna Hybrida alias Kana Hias.
Pemandangan semarak ini bisa dinikmati sepanjang kurang
lebih 200 meter. Bunga Tasbih disini, mungkin karena cuacanya mendukung, hampir sepanjang tahun mengeluarkan bunga. Meskipun
pada musim hujan bunganya sering rontok tersiram air hujan.
Ini adalah salah satu
spot yang paling berwarna di Kebun Raya Bogor dimana hijau, merah darang,
merah, oranye, kuning semua berbaur seakan ingin mengingatkan untuk apa tempat
ini dibuat.
Bila Anda ingin tahu
mengapa Taman Astrid dan koleganya dibuat, silakan membaca tulisan Taman
Astrid. Ada sedikit cerita tentang latar belakangnya yang mungkin menarik untuk
Anda.
Nah, sekarang mari
kita coba susuri jalan kembar ini sambil menikmati keindahan bunga Tasbih.
Tujuan kita kali ini, tidak memiliki nilai sejarah yang tinggi karena baru
dibangun di tahun 2002 yang lalu.
Meskipun demikian,
tempat ini pantas mendapat perhatian karena menyimpan cukup banyak
keanekaragaman sebuah spesies tanaman Indonesia. Tempat tersebut bernama
14. GRIYA ANGGREK
Rumah Anggrek
Ya, sesuai namanya,
inilah bagian Kebun Raya Bogor yang dikhususkan sebagai tempat menyimpan kurang
lebih 500 spesies anggrek. Bukan hanya yang diambil dari berbagai hutan di
Indonesia tetapi juga berbagai jenis anggrek hibrida alias hasil silangan.
Namanya kadang disebut
Taman Anggrek atau Rumah Anggrek. Meskipun demikian, greenhouse atau rumah kaca
ini diberi nama Griya Anggrek pada saat diresmikan.
Anggrek di Rumah Anggrek
Pemandangan dalam
Griya Anggrek memukau karena Anda akan melihat anggrek seperti bergantungan di
dalam rumah kaca tersebut. Berbagai jenis anggrek bisa ditemukan disini. Untuk
membedakannya, sayap kiri Griya Anggrek adalah untuk anggrek spesies atau
anggrek alam. Sedangkan sayap kanan untuk anggrek hibrida.
Percayalah. Tempat ini
akan membuat Anda betah berlama-lama disini. Kalau Anda membutuhkan oleh-oleh
ala Kebun Raya Bogor, rasanya sepot anggrek dari Griya Anggrek adalah yang
paling pantas. Anda bisa membelinya langsung disini karena Griya Anggrek juga
berfungsi sebagai toko.
Setujukah bahwa tempat
ini termasuk dalam kategori menarik?
Kalau Anda belum bisa
memutuskan untuk membeli anggrek mana yang hendak dibawa pulang, bagaimana
kalau kita lanjutkan perjalanan kita dahulu. Jika Anda pulang melalui Pintu III
Kebun Raya Bogor, Anda bisa mampir sebelum pulang. Jaraknya sangat dekat
sekali.
Tunggu, kemana kita
harus mengarah setelah keluar dari Griya Anggrek? Ada beberapa tempat di
sekitar rumah kaca ini. Ada Herbarium, Orchidarium, Laboratorium Kultur
Jaringan dan ada pula Koleksi Tumbuhan Obat. Hanya terus terang, kalau Anda
tidak berniat belajar, tempat-tempat ini akan sulit menarik perhatian.
Bagaimana kalau kita
ke “Taman Rahasia”?
Sebenarnya bukanlah
rahasia. Taman ini tempatnya agak terpencil di sudut paling utara Kebun Raya
Bogor. Seringkali luput dari perhatian pengunjung sehingga terkesan
tersembunyi.
Padahal “Taman
Rahasia” ini paling enak sebagai tempat keluarga berkumpul. Tidak terlalu
ramai, mempunyai tanah lapang yang cukup luas, dan juga tempat teduh jikalau
matahari sudah naik ke atas kepala.
“Taman Rahasia” ini
juga cukup spesial karena ada sosok unik yang kadang tidak diketahui
pengunjung. Untuk melihatnya harus dari tempat yang tinggi. Sulit bagi
pengunjung untuk mengetahui sosok di taman ini kalau dari tempat yang datar
saja.
“Taman Rahasia” ini
memiliki nama, yaitu
15.TAMAN SOEDJANA KASSAN
atau SUJANA KASSAN
Garuda di Taman Soedjana Kassan
Nah, kalau Anda berada
di Taman Soedjana Kassan ini, cobalah temukan sosok lambang negara Indonesia
disana, yaitu Garuda Pancasila. Cobalah dari berbagai sudut yang mungkin
menunjukkan adanya sosok burung garuda di taman yang juga dikenal sebagai Taman
Lebak Soedjana Kassan itu.
Mengapa ada garuda di
taman tersebut dan siapa itu Soedjana Kassan, mungkin Anda harus membaca
tentang taman ini di tulisan sebelumnya, Taman Soedjana Kassan – Sosok Garuda di
Keindahan.
Ini salah satu spot
yang menyenangkan untuk dikunjungi. Di bagian undakan, terdapat akar-akar
gantung tua dan berukuran besar sehingga orang dewasa pun bisa berayun tanpa
takut akar putus.
16. Makam Mbah Jepra
Kompleks Makam Mbah Jepra
Kalau Anda memutuskan
untuk melihatnya, maka kita harus menyeberang ke bagian lama Kebun Raya sebelum
1927. Tidak terlalu jauh. Dari Taman Soedjana Kassan ada jembatan gantung satu
lagi, juga berwarna merah untuk menuju Makam Mbah Jepra.
Kompleks Makam Mbak
Jepra ini menyimpan misteri bukan hanya karena “mitos” . Dari sisi arkeologi
dan sejarah, kalau terbukti maka komplek makam ini adalah sebuah bukti tentang
asal usul Bogor dan usia Kota Hujan ini.
Alasannya sederhana,
dalam kompleks ini diyakini adalah pemakaman bagi tiga tokoh penting dari
Kerajaan Pakuan Pajajaran yang dulu beribukota di Bogor. Salah satu makam,
diyakini oleh banyak orang, sebagai makam dari istri kedua dari Prabu
Siliwangi, Sang Raja Pajajaran.
Kalau itu terbuktikan, berarti usia makam ini 300
tahun lebih tua dibandingkan usia Kebun Raya Bogor dan 230 tahun lebih tua dari umur Istana Bogor. Prabu
Siliwangi sendiri berkuasa di tahun 1482.
Itulah sebuah
teka-teki yang perlu digali lebih dalam. Nilai sejarahnya terlalu tinggi.
Suasana di sekitar
kompleks makam Mbah Jepra sendiri memang
terasa mencekam. Mungkin karena cerita mengenai keangkeran tempat ini sudah
menyebar kemana-mana. Banyak kisah orang “celaka” karena berbuat tidak pantas
di sekitar area ini. Konon, hal itu disebabkan oleh kemarahan Mbah Jepra yang
tidak mau tempatnya dikotori oleh perbuatan tak pantas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar