BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Psikologi
berasal dari kata Yunani “Psyche” yang artinya “jiwa” dan “Logos” artinya “ilmu
pengetahuan”. Jadi secara harfiah psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa. Secara etimologi psikologi artinya ilmu yang
mempelajari tentang jiwa baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun
latar belakannya.
Psikologi atau
ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa seseorang melalui gejala perilaku
yang dapat diamatinya. Menurut Zakiah Drajat perilaku perilaku seseorang yang tampak
lahiriah terjadi karena dipengaruhi oleh keyakinan yang dianutnya. Seseorang
ketika berjumpa saling mengucapkan salam, hormat kepada kedua orang tua, kepada
guru, menutup aurat, rela berkorban untuk kebenaran,dan sebagainya merupakan
gejala-gejala keagamaan yang dapat dijelaskan melalui ilmu jiwa agama.
Jadi, dari penjelasan di atas pendekatan
Psikologis berarti suatu metode ilmiah yang digunakan untuk meneliti objek
tertentu menggunakan ilmu psikologi (kejiwaan).
Sebagai disiplin ilmu yang otonom, maka
psikologi juga memiliki beberapa pendekatan antara lain yakni, sebagai berikut:
1.
Pendekatan
Stuktural
2.
Pendekatan
Fungsional
3.
Pendekatan
Psiko-analisis
Tujuan dari pendekatan piskologis adalah
mencari bagaimana pengaruh keberagamaan terhadap proses dan kehidupan kejiwaan
sehingga terlihat dalam sikap dan tingkah laku lahir (sikap dan tindakan serta
cara bereaksi) serta sikap, dan tingkah laku batin (cara berfikir, atau sikap
emosi) atau sebaliknya.
2.
Rumusan Masalah
1.
Apakah yang
dimaksud dengan psikologi?
2.
Apa yang
dimaksud dengan pendekatan psikologis?
3.
Apa yang
dipelajari dari psikologis?
4.
Apakadh manfaat
pendekatan psikologis?
3.
Tujuan
Penulisan
1.
Kita dapat
mengetahui apa pengertian psikologis
2.
Kita dapat
mengetahui pengertian pendekatan psikologis
3.
Kita dapat
mengetahui apa-apa yang dielajari dari pendekatan psikologis
4.
Kita dapat
mengetahui manfaat mempelajari pendekatan psikologis
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pendekatan Psikologis
Psikologi
berasal dari kata Yunani “Psyche” yang artinya “jiwa” dan “Logos” artinya “ilmu
pengetahuan”. Jadi secara harfiah psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa. Secara etimologi psikologi artinya ilmu yang
mempelajari tentang jiwa baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun
latar belakannya.[1]
Psikologi atau
ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa seseorang melalui gejala perilaku
yang dapat diamatinya. Menurut Zakiah Drajat perilaku perilaku seseorang yang
tampak lahiriah terjadi karena dipengaruhi oleh keyakinan yang dianutnya.
Seseorang ketika berjumpa saling mengucapkan salam, hormat kepada kedua orang
tua, kepada guru, menutup aurat, rela berkorban untuk kebenaran,dan sebagainya
merupakan gejala-gejala keagamaan yang dapat dijelaskan melalui ilmu jiwa
agama.
Dalam ajaran
agama banyak kita jumpai istilah-istilah yang menggambarkan sikap batin
seseorang. Misalnya sikap beriman dan bertakwakepada Allah SWT, sebagai orang
shaleh, orang yang berbuat baik, orang yang shidiq (jujur), dan sebagainya.
Semua itu adalah gejala-gejala kejiwaan yang berkaitan dengan agama.[2]
Menurut Robert H. Thoules, psikologi sekarang
dipergunakan secara umum untuk ilmu tentang tingkah laku dan pengalaman
manusia. Namun dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para ilmuan
psikologi, secara umum psikologi mencoba meneliti dan mempelajari sikap dan
tingkah laku manusia sebagai gambaran dari gejala-gejala kejiwaan yang berada
di belakangnya.
Karena jiwa itu sendiri bersifat abstrak, maka
untuk mempelajari kehidupan kejiwaan manusia hanya mungkin dilihat dari gejala
yang tampak, yaitu pada sikap dan tingkah laku yang ditampilkannya.[3]
Jadi, dari penjelasan di atas pendekatan
Psikologis berarti suatu metode ilmiah yang digunakan untuk meneliti objek
tertentu menggunakan ilmu psikologi (kejiwaan).
B.
Pendekatan Psikologi dalam studi islam
Pendekatan psikologis merupakan pendekatan yang
bertujuan untuk melihat keadaan jiwa pribadi-pribadi yang beragama. Dalam
pendekatan ini, yang menarik bagi peneliti adalah keadaan jiwa manusia dalam
hubungannya dengan agama, baik pengaruh maupun akibat. Lebih lanjut bahwa
pendekatan psikologis bertujuan untuk menjelaskan fenomena keberagamaan manusia
yang dijelaskan dengan mengurai keadaan jiwa manusia. Sebagai disiplin ilmu yang
otonom, maka psikologi juga memiliki beberapa pendekatan antara lain yakni,
sebagai berikut:
1.
Pendekatan Stuktural
Pendekatan ini dipakai oleh Wilhelm Wundt.
Pendekatan stuktural adalah pendekatan yang bertujuan untuk mempelajari
pengalaman seseorang berdasarkan tingkatan atau kategori tertentu. Stuktural
pengalaman tersebut dilakukan dengan menggunakan metode pengalaman dan
introspeksi.
2.
Pendekatan
Fungsional
Pendekatan ini pertama kali dipergunakan oleh
William James (1910 M). ia penemu laboratorium psikologi pertama di Amerika
pada Universitas Harvard. Pendekatan fungsional adalah pendekatan yang
dilakukan untuk mempelajari bagaimana agama dapat berfungsi atau berpengaruh
terhadap tingkah laku hidup individu dalam kehidupannya.
3.
Pendekatan
Psiko-analisis
Pendekatan ini pertama kali dilakukan oleh
Sigmung Freud (1856-1939 M). pendekatan psiko-analisi adalah suatu pendekatan
yang dilakukan untuk menjelaskan tentang pengaruh agama dalam kepribadian
seseorang dan hubungannya dengan penyakit-penyakit jiwa.
Pendekatan psikologis bertujuan untuk
mejelaskan keadaan jiwa seseorang. Keadaan jiwa tersebut dapat diamati
melalui tingkah-laku, sikap, cara berfikir dan berbagai gejala jiwa lainnya.
Dalam penelitian, informasi tentang gejala-gejala tersebut dapat bersumber dari
berbagai hal, seperti observasi, wawancara atau dari surat maupun dokumen
pribadi yang ditelti. Lebih rinci, ada beberapa tehnik untuk mendapatkan informasi
dari sumber informasi yang digunakan dalam penggunaan pendekatan psikologi,
yakni sebagai berikut:
·
Studi dokumen
pribadi (personal document)
Teknik ini bertujuan untuk menemukan informasi
terkait dengan kejiwaan seseorang pada dokumen yang bersifat pribadi, seperti
surat, autobiografi, catatan harian atau tulisan lainnya yang merupakan karya dari
pribadi yang diteliti.
·
Kuesioner dan
wawancara
C.
Contoh Studi
Islam dengan Pendekatan Psikologis
Pendekatan psikologi adalah pendekatan yang
memfokuskan pencarian terhadap masalah kejiwaan manusia. Karena itu, psikologi
mencari tahu masalah kejiwaan dalam hubungannya dengan agama. Ada beberapa
contoh studi islam yang dapat didekati dengan pendekatan psikologis antara lain
sebagai berikut:
1.
Tentang masalah
perasaan seorang ahli tasawuf yang merasa bahwa Allah SWT selalu dekat
dengannya dan hadir dalam hatinya dan ia melakukan zikir secara terus menerus
dan secara sadar. Masalah pokok dalam kajian ini adalah perasaan (dekat dengan
Allah SWT) manusia (ahli tasawuf) dan bagaimana perasaan tersebut muncul.
2.
Masalah lainnya
adalah masalah kepuasan seorang hamba trhadap kehidupannya. Di mana bisa
dibandingkan antara dua gejala yakni seorang yang sederhana tapi mempunyai
tingkat ibadah yang lebih tinggi dengan seorang yang cukup tapi mempunyai tingkat
ibadah yang rendah. Masalah pokok yang dicari adalah pengaruh tingkat ibadah
tersbut terhadap rasa puas dalam kehidupan.
Begitu juga yang dapat
dirasakan oleh orang biasa, seperti perasaan lega, tenang, sehabis shalat dan
setelah selesai membaca al-Qur’an dan berdoa. Dan sikap seorang muslim ketika
memasuki mesjid akan menunjukkan sikap hormat, dari pada orang yang menganut
keyakinan lain. Sikap demikian juga akan dijumpai pada penganut agama lain saat
memasuki rumah ibadahnya masing-masing. Bagi setiap penganut agama, rumah
ibadah memberi pengalaman batin tersendiri yang menimbulkan reaksi terhadap
tingkah laku masing-masing sesuai dengan keyakinan mereka.
D.
Signifikasi dan
Kontribusi Pendekatan Psikologi dalam Studi Islam
Tujuan dari pendekatan piskologis adalah
mencari bagaimana pengaruh keberagamaan terhadap proses dan kehidupan kejiwaan
sehingga terlihat dalam sikap dan tingkah laku lahir (sikap dan tindakan serta
cara bereaksi) serta sikap, dan tingkah laku batin (cara berfikir, atau sikap
emosi) atau sebaliknya.
Dengan demikian, penggunaan pendekatan psikologis
dalam studi Islam telah menyumbang bagi perkembangan kebudyaaan dan ilmu
pengetahuan yang dapat dimanfaatkan oleh umat Islam untuk memberikan penjelasan
ilmiah terhadap berbagai problema dan untuk meningkatkan sumber daya manusia
Muslim.
Pendekatan psikologis mempunyai peranan penting
dan memberikan banyak sumbangan dalam studi islam. Psikoogi berguna untuk
mengetahui tingkat keagamaan yang dihayati, difahami dan diamalkan seseoang
muslim. Misalnya, kita dapat mengetahui pengaruh dari ibadah shalat, shalat,
puasa, zakat, haji dan ibadah-ibadah lainnya dalam kehidupan seseorang. [4]
Pendekatan psikologis juga dapat digunakan
sebagai alat untuk mngidentifikasi kadar dan tingkat ajaran islam yang sesuai
dengan tingkat umur seseorang. Hingga ajaran islam tidak berubah menjadi
semata-mata system nilai tanpa teraplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun kontribusi pendekatan psikologis dalam
studi islam adalah sebagai berikut:
a.
Untuk membantu
di dalam meneliti bagaimana latar belakang keyakinan beragama seorang muslim.
b.
Untuk membantu
menyelesaikan masalah-masalah keberagamaan seorang muslim, seperti penyakit
mental dan hubungannya dengan keyakinan beragama.
c.
Untuk
mengetahui bagaimana hubungan manusia dengan Tuhan-Nya dan bagaimana pengaruh
hubungan tersebut terhadap prilaku dan cara berpikir. Selain itu, psikologi
agama juga telah digunakan sebagai cara pengobatan sakit jiwa dan mental di
rumah sakit dan lembaga permasyarakatan. Hal ini dikarenakan psikologi dapat
dapat digunakan sebagai alat Pembina jiwa dan mental manusia.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Psikologi
berasal dari kata Yunani “Psyche” yang artinya “jiwa” dan “Logos” artinya “ilmu
pengetahuan”. Jadi secara harfiah psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa. Secara etimologi psikologi artinya ilmu yang
mempelajari tentang jiwa baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun
latar belakangnya.
Menurut Robert H. Thoules, psikologi sekarang
dipergunakan secara umum untuk ilmu tentang tingkah laku dan pengalaman
manusia. Namun dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para ilmuan
psikologi, secara umum psikologi mencoba meneliti dan mempelajari sikap dan
tingkah laku manusia sebagai gambaran dari gejala-gejala kejiwaan yang berada
di belakangnya. Karena jiwa itu sendiri bersifat abstrak, maka untuk
mempelajari kehidupan kejiwaan manusia hanya mungkin dilihat dari gejala yang
tampak, yaitu pada sikap dan tingkah laku yang ditampilkannya.
Jadi, dari penjelasan di atas pendekatan
Psikologis berarti suatu metode ilmiah yang digunakan untuk meneliti objek
tertentu menggunakan ilmu psikologi (kejiwaan).
Sebagai disiplin ilmu yang otonom, maka
psikologi juga memiliki beberapa pendekatan antara lain yakni, sebagai berikut:
4.
Pendekatan
Stuktural
5.
Pendekatan
Fungsional
6.
Pendekatan
Psiko-analisis
B.
Kritik dan
Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami selaku penyusun
masih banyak kekurangan dalam pengetahuan makalah ini. Maka disini kami sebagai
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Atas kritik dan sarannya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abuddin.
2013. Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ahmadi, Abu.
2007. Psikologi Sosial, Jakarta: Rineka Cipta.
Jalaluddin.
2010. Psikologi Agama, Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
[1] Abu Ahmadi, Psikologi Sosial. (Jakarta Rineka Cipta, 2007).
Hal 1.
[2] Abuddin Nata,Metodologi Studi Islam. (Jakatra PT Raja
Grafindo Persada, 2013). Hal 50.
[3] Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta Raja Grafindo Persada,
2010). Hal 10-11.
[4] Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta PT Raja
Grafindo Persada, 2010). Hal 51.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar