Rabu, 17 Oktober 2018

Dari Jalan Margonda Raya Hotel Bumi Wiyata Menuju Stasiun Bogor

Sabtu, 21 September 2018
Jakarta



Lobi Hotel Bumi Wiyata
Sekitar pukul 13.00 saya sudah memesan grab Car yang tersedia di aplikasi Handpohe kesanyangan untuk berangkat dari hotel Bumi Wiyata yang berada di jalan Margonda menuju stasiun Depok baru.
Lama menunngu didepan lobi hotel saya sempatkan untuk berbincang bersama dengan teman-teman sesame pelatihan karena Grab pertama di cancel dengan alas an lokasi macet dan terlalu jauh. Setelah memesan kemabali grab akhirnya mobil dengan nomor polisi B 2456 BA menemuiku di depan lobi hotel. Bertolak dari margonda raya Bumi wiyata akhirnya kutemui macetnya Jakarta. Hahahaha
Lama dalam mobil membuat aku bosan dank arena memang aku sedang sakit akhirnya aku membuka kaca mobil yang seharusnya tidak boleh tetapi karena aku tak tahu akhirnya sopir mobil memaklumi dengan mematikan AC. Dari Jalan Margonda raya di Hotel Bumi Wiyata  menuju Stasiun Depok baru ditempuh dengan 1 jam 30 menit  beserta dengan macetnya. Teman ku Hesmi Arya dari Bogor dari tadi terus menelpon agar aku tidak bingung menuju lokasi stasiun Dia dan Diana dengan sabarnya menunggu kedatanganku di gerbang depan staiun, ketika aku sampai aku langsung memsan tiket KRL dan menuju lokasi KRL agar tidak telat dan terlalu berdesak desakkan bersama dengan penumpang yang lain, oh yeah daerah ini juga mereka sebut sebagai daerah yang rawan akan pencopetan loh,,, kalu teman-teman mau kesana hati-hati di jalan dan jangan lengah.


Setelah sampai dibogor bahagia rasa hatiku karena sebenarnya aku sedang berputus asa yang dikarenakan karirku untuk saaat itu sedang di –ri-irikan oleh teman-teman sekantor, dan aku berlari namun aku tidak menemukan pekerjaan yang lebih baik untuuku karena aku belum mampu pergi jauh yang disebabkan aku harus menunggu waktu pendaftaran CPNS di buka, dan selama itu aku harus menelan pahit apa yang mereka lakukan terhadapku.




Aku menginap di kosan temanku Arya dan Diana begitu baik terhadapku, aku senang bisa bertemu, dan bercerita bersama dengan merek di tengah kegalauanku. Keesokkan harinya kami [ergi bersama kekampus IPB mereka selalu menyemangatiku untuk menajutkan kulia lagi, namu aku menjawab aku belum mampu untuk itu karena adikku pun belum selesai S1, dan aku harus mencari pekerjaan yang lebih baik agar aku bisa membatu keluarga.
Di kampus Institut Pertanian Bogor aku mengambil beberapa gambar dengan panorama yang luar biasa indahnya, disana masih banyak mahasiswa yang berjalan kaki, dan bergaya seadanya. Ea betul tidak ada dari mereka yang ku lihat dengan menggunakan lipstick yang menor dan bergaya seolah pengantik setiap harinya seperti apa yang sering aku lihat di semua kampus yang ada di Bengkulu.
IPB yang berlokasi di Dramaga membuat ku terkesan disana masih banyak pohon dan batang kayu yang tua atau penhijauan disana, seolah aku memeukan lokasi baru selain dari Universitas Bengkulu yang begitu hijau namun kalo dibengkulu jarak antara gedung ke gedung lain terlalu jauh sedangankan IPB diDramaga Gedungnya  telah banyak dan akses untuk kesana cukup jalan kaki saja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beriman Dengan Qadha dan Qadar Adalah Balsam Berbagai Luka

Sesungguhnya balsam berbagai luka adalah beriman dengan qadha dan qadhar. Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Sesungguhnya segal...