Dahulu orang-orang berkata, “Angin berhembus tatkala kapal tidak
menginginkannya.” Ini benar. Tidak semua yang diinginkan seseorang itu itu
bisa dia raih. Demikian juga, tidak setiap yang dibencinya akan membuatnya akan
luput darinya. Seseorang ingin sehat, tetapi malah menderita sakit. Dia ingin
kaya, tetapi malah tertimpa kefakiran. Dia ingin sukses, tetapi malah mengalami
kegagalan. Dia akan aman, tatapi disinggahi kegagalan. Dia ingin aman, tetapi
disingahi rasa takut dan gelisah. Dalam semua hal itu, dia harus menyerahkan
diri kepada Allah Ta’ala dengan takdir-takdirnya. Misalanya kelaparan,
kehausan, keduanya ditolak degan makan dan minum. Orang yang telanjang menolak
telanjang dengan berpakaian. Orang yang membutuhkan menolak takdir kebutuhannya
dengan bekerja, berusaha dan bersungguh-sungguh. Orang yang sakit menolak
sakinya dengan do’a dan berobat dengan obat-obatan yang bermanfaat. Dalam semua
keadaan itu, Dia menyerahkan diri kepada ketentuan Allah Ta’ala dan ridha dengan
qadha’-Nya. Dia mengetahui bahwa di belakang semua itu ada hikmah besar yang
kadang-kadang tak mampu dicerna oleh akal.
Wahai Saudaraku !
Jadilah orang yang berpaling dari keresahan-keresahanmu
Semua urusan itu kembali kepada Qadha’
Nikmatilah lamanya keselamatan
Itu akan menghiburmu terhadap apa yang telah berlalu
Barangkali kesempitan akan melapang
Barangkali kelapangan akan menyempit
Barangkali perkara yang dimurkai
Bagimu berada di ujung keridhaan
Allah berbuat apa yang diinginkan-Nya
Maka janganlah berpaling
Tidak ada komentar:
Posting Komentar