Selasa, 19 Mei 2015

Cinta Sejati



Berkali – kali ombak mencoba tuk memecahkan karang yang bediri kokoh di tepian pantai. Karang masih beridiri kokoh hingga ombak sendiri yang terpecah tak beraturan, titik demi titik air laut menyebar tanpa arah terbawa hembusan angin yang menuju ke pantai. Mungkin sebuah usaha yang sia – sia bagi ombak yang mencoba memecahkan karang itu, tapi begitulah ombak selalu mencoba tuk bisa memecahkan karang yang kokoh itu, ombak mengakui kalau memang dia tak akan mampu memcahkan karang yang berdiri kokoh itu, tapi sebuah keyakinan muncul kalau dia mampu mengikis sedikit demi sedikit kerasnya karang itu, entah kapan karang itu hilang, dia sadar butuh waktu yang cukup lama tuk mampu mengikis karang yang kokoh itu sampai tak tersisa, hingga ombak mampu menjamah lembutnya pasir pantai yang putih penuh dengan sebuah ke indahan.
Jangan pernah berharap mampu melihat ombak memecahkan sebuah karang yang beridiri kokoh begitu saja, tapi coba lihatlah ombak itu mengikis sedikit demi sedikit karang itu, entah sampai kapan mampu melihatnya mungkin diri kan selalu di selimuti sebuah rasa kebosanan, hingga terfikir nikmati saja ombak yang melaju ke sisi pantai tanpa ada sebuah penghalang karang yang tak kunjung hilang. Saat memandang karang yang masih berdiri kokoh itu dan ombak masih menghantam tanpa lelah, hati berkata dan penuh tanya, sampai kapan? Mungkinkah ombak mampu mengikis karang itu hingga habis tak tersisa? Entah sampai kapan itu bisa terjadi mungkin itu hanya sebuah angan dari seorang yang bodoh, yang masih terus setia melihat ombak mengikis karang….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beriman Dengan Qadha dan Qadar Adalah Balsam Berbagai Luka

Sesungguhnya balsam berbagai luka adalah beriman dengan qadha dan qadhar. Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Sesungguhnya segal...